Kamis, 15 Juli 2010
Malkist Abon Khong Guan
Biskuit KHONG GUAN
Biskuit KHONG GUAN Versi: Puasa Durasi 30"
Biskuit KHONG GUAN Versi: Lebaran Durasi 30"
Gudang Garam International
Gudang Garam International versi BOW Durasi 30"
Gudang Garam International versi Feeding the Falcon Durasi 30"
Senin, 28 Juni 2010
Surya 16 Citra Eksklusif
TV Commercial Gudang Garam Surya 16 versi Prambanan, durasi 60"
TV Commercial Gudang Garam Surya 16 versi Lelang, durasi 60"
TV Commercial Gudang Garam Surya 16 versi Lost Symphony, durasi 60"
TV Commercial Gudang Garam Surya 16 versi Illusion In Counter, durasi 60"
Mata adalah Jendela Hati
MATA ADALAH JENDELA HATI
Begitu terlintas dibenak saya ketika ingin membuat sebuah logo untuk saya terapkan dalam studio saya yang sederhana di rumah.
MATAHATI. Kata yang singkat dan tegas untuk sebuah Boutique House Graphic Design. Segala sesuatunya saya awali dengan Tawakaltu/Niat yang tulus dari dalam hati, begitupun dalam berkarya saya melihatnya dari sudut pandang hati, saya kerjakan dengan ke ikhlasan, kejujuran, kerja keras sehingga menghasilkan sesuatu yang spektakuler.
DASAR PEMIKIRAN
Sebuah Logo merupakan penyajian grafis merek yang akan menjadi wakil perusahaan/individu dalam otak khalayak. Logo diharapkan menjadi jendela untuk masuk ke dalam persepsi khalayak. Jadi mendesain logo tidak dapat lagi hanyah sekedar imajinasi. Pemilihan makna, warna dan bentuk harus sesuai dengan pesan yang ingin dikomunikasikan kepada khalayak. Karena sebuah Logo dapat diartikan sebagai big messages in a small space.. Begitu kutipan artikel yang ada di blog ini.
MAKNA LOGOTYPE MATAHATI
Logo terdiri dari visual grafis dan huruf yang menjadi satu dalam sebuah Logotype.Simbol grafis yang membentuk sebuah heart/hati dalam bentuk 3D Silver yang melambangkan kejernihan, ketulusan dan kejujuran. Tulisan matahati dengan huruf yang simple, modern mengukuti trend yang ada. Ditengah-tengahnya terlihat sebuah lingkaran yang berwarna biru dan hijau, sehingga dalam satu kesatuan membentuk sebuah mata dan hati. Begitu simple.
MAKNA WARNA LOGOTYPE MATAHATI
LOGO yang berwarna silver melambangkan : nilai-nilai kejujuran, kejernihan dalam berpikir, ketulusan dalam berkarya, kerja keras.
Lingkaran yang berwarna Hijau melambangkan : Alami, Lingkungan, Sehat, Kekuasaan, Kecerdasan Tinggi, Hidup, Subur, Makmur, Sejahtera, Islam, Keinginan, Seimbang, Abadi, Tulus, Pertumbuhan, Malu (di Cina), Kaya, Muda, Keberuntungan, Harmoni.
Lingkaran yang berwarna Biru dan tulisan matahati graphic design yang berwarna biru pula melambangkan : Ketenangan, Kepercayaan, Kedamaian, Keteguhan Hati, Keras kepala, angkuh, Stabil, sedih (di Barat), Dingin, Bersih, Teratur, Aman, Teknologi, Perasaan Dalam, Bijak, Pertemanan, Kebenaran, Kolot, Idealis.
Demikian yang bisa saya ketengahkan mengenai makna logotype matahati, terima kasih.
Senin, 26 April 2010
Dibalik Filosofi Sebuah Logo
SEDEMIKIANKAH pentingnya sebuah logo, sehingga harus dibuat dengan penuh perhitungan? Logo merupakan penyajian grafis merek yang akan menjadi wakil perusahaan dalam otak khalayak. Ketika khalayak dihadapan suatu bentuk grafis tertentu sebagai sebuah stimulus, otak akan memberi makna melalui asosiasi dengan atribut-atribut tertentu. Asosiasi antara bentuk grafis dengan atribut-atribut tertentu inilah yang membentuk citra (image), yang jika bentuk grafis (logo) itu merupakan wakil sebuah perusahaan. Inilah yang disebut sebagai corporate image.
Lantas apa hubungannya dengan corporate identity? Corporate identity adalah apa yang disodorkan oleh perusahaan dan corporate image adalah persepsi khalayak terhadap identitas yang disodorkan. Logo adalah bagian identitas yang bersifat fisik, sehingga acap disebut sebagai visual identity. Visual identity ini diharapkan dapat memberi makna yang universal melintasi batas geografis dan budaya. Logo diharapkan menjadi jendela untuk masuk ke dalam persepsi khalayak. Jadi mendesain logo tidak dapat lagi hanya sekedar imajinasi.
Ada serangkaian tahapan yang harus dilewati. Pertama adalah identify, apa urgensinya merubah logo? Misalnya untuk merubah citra, seperti BNI ketika tersandung kasus lantas ganti logo dengan angka 46-nya. Langkah berikutnya adalah melakukan research, yang melibatkan riset internal maupun riset eksternal. Dalam riset internal digali mulai aspek historis, visi, misi, filosofi, strategi, sampai budaya perusahaannya. Selanjutnya hasil proses identify dan hasil riset dianalisis dan dituangkan dalam konsep desain, yang akan menjadi patokan dalam pembuatan desain.
Salah satu prinsip dalam pembuatan logo adalah convey the right messages. Logo yang didesain ini harus dapat menyampaikan pesan yang ingin dikomunikasikan kepada khalayak. Pemilihan makna, warna dan bentuk harus sesuai dengan pesan yang ingin dikomunikasikan kepada khalayak. Karena sebuah Logo dapat diartikan sebagai big messages in a small space.
Karakteristik berikutnya adalah distinctive. Logo merupakan visualisasi yang unik agar tampak menonjol. Didukung pula oleh simbol/filosofi yang unik untuk membedakan diri dengan kerumunan (stand out from the crowd) sehingga menimbulkan imagery transfer. Dengan keunikan (uniqueness) tersebut khalayak akan langsung mengenal dan tidak perlu berfikir panjang ketika melihat logo ini. Di sini orisinalitas menjadi penting. Logo tidak boleh sama atau menyerupai dengan simbol, warna dan makna pihak lain untuk menghindari image ganda atau bias di benak khalayak, serta kemungkinan tuntutan hukum pihak ketiga.
Terdapat pula persyaratan legibility. Logo harus dapat dengan mudah dibaca/dipahami, sesuai dengan fungsi logo untuk membungkus identitas dan kepribadian perusahaan. Sehingga dengan melihat sepintas khalayak memahami makna logo dan perusahaan yang diwakilinya.
Persyaratan berikutnya adalah ageless. Logo harus dapat seiring dengan perkembangan perusahaan, sehingga dapat dipertahankan dalam jangka waktu yang lama. Perusahaan membutuhkan kestabilan image dalam jangka panjang yang divisualisasikan dalam logo.
Tidak boleh ketinggalan logo harus applicable, sehingga dapat diaplikasikan ke dalam semua jenis material bisnis secara efektif dan efisien. Inilah yang membawa kecenderungan kepada bentuk logo masa kini yang cenderung simple.
Desain yang ditetapkan harus disertai dengan standarisasi dan panduan aplikasinya yang dapat mencapai ratusan dan dituangkan dalam manual. Implementasinya perubahan logo inilah yang sebenarnya sangat mahal. Sehingga aspek identitas perusahaan yang lain perlu berubah seiring dengan perubahan logo, dan yang paling sulit adalah merubah perilaku.
Lantas apa hubungannya dengan corporate identity? Corporate identity adalah apa yang disodorkan oleh perusahaan dan corporate image adalah persepsi khalayak terhadap identitas yang disodorkan. Logo adalah bagian identitas yang bersifat fisik, sehingga acap disebut sebagai visual identity. Visual identity ini diharapkan dapat memberi makna yang universal melintasi batas geografis dan budaya. Logo diharapkan menjadi jendela untuk masuk ke dalam persepsi khalayak. Jadi mendesain logo tidak dapat lagi hanya sekedar imajinasi.
Ada serangkaian tahapan yang harus dilewati. Pertama adalah identify, apa urgensinya merubah logo? Misalnya untuk merubah citra, seperti BNI ketika tersandung kasus lantas ganti logo dengan angka 46-nya. Langkah berikutnya adalah melakukan research, yang melibatkan riset internal maupun riset eksternal. Dalam riset internal digali mulai aspek historis, visi, misi, filosofi, strategi, sampai budaya perusahaannya. Selanjutnya hasil proses identify dan hasil riset dianalisis dan dituangkan dalam konsep desain, yang akan menjadi patokan dalam pembuatan desain.
Salah satu prinsip dalam pembuatan logo adalah convey the right messages. Logo yang didesain ini harus dapat menyampaikan pesan yang ingin dikomunikasikan kepada khalayak. Pemilihan makna, warna dan bentuk harus sesuai dengan pesan yang ingin dikomunikasikan kepada khalayak. Karena sebuah Logo dapat diartikan sebagai big messages in a small space.
Karakteristik berikutnya adalah distinctive. Logo merupakan visualisasi yang unik agar tampak menonjol. Didukung pula oleh simbol/filosofi yang unik untuk membedakan diri dengan kerumunan (stand out from the crowd) sehingga menimbulkan imagery transfer. Dengan keunikan (uniqueness) tersebut khalayak akan langsung mengenal dan tidak perlu berfikir panjang ketika melihat logo ini. Di sini orisinalitas menjadi penting. Logo tidak boleh sama atau menyerupai dengan simbol, warna dan makna pihak lain untuk menghindari image ganda atau bias di benak khalayak, serta kemungkinan tuntutan hukum pihak ketiga.
Terdapat pula persyaratan legibility. Logo harus dapat dengan mudah dibaca/dipahami, sesuai dengan fungsi logo untuk membungkus identitas dan kepribadian perusahaan. Sehingga dengan melihat sepintas khalayak memahami makna logo dan perusahaan yang diwakilinya.
Persyaratan berikutnya adalah ageless. Logo harus dapat seiring dengan perkembangan perusahaan, sehingga dapat dipertahankan dalam jangka waktu yang lama. Perusahaan membutuhkan kestabilan image dalam jangka panjang yang divisualisasikan dalam logo.
Tidak boleh ketinggalan logo harus applicable, sehingga dapat diaplikasikan ke dalam semua jenis material bisnis secara efektif dan efisien. Inilah yang membawa kecenderungan kepada bentuk logo masa kini yang cenderung simple.
Desain yang ditetapkan harus disertai dengan standarisasi dan panduan aplikasinya yang dapat mencapai ratusan dan dituangkan dalam manual. Implementasinya perubahan logo inilah yang sebenarnya sangat mahal. Sehingga aspek identitas perusahaan yang lain perlu berubah seiring dengan perubahan logo, dan yang paling sulit adalah merubah perilaku.
Jumat, 23 April 2010
My Profile
Nama saya Suhendra bisa Anda panggil saya dengan sebutan "PaHe". Lahir pada tanggal 13 April 1970 di Jakarta. Semenjak masa SMA dulu saya sudah mencintai seni terutama dibidang melukis. Selain melukis saya juga seorang kartunis yg tergabung dalam PAKARTI (Perkumpulan Kartunis Indonesia), sudah banyak beberapa Contest Cartoons didalam dan luar negeri yang saya ikuti. Diantaranya Honorable Mention di Contest Cartoon Yomiuri Shimbun, Jepang.
Hingga semasa mahasiswa sudah aktif dikegiatan Pers Mahasiswa ASPIRASI. Saya memulai karir freelance di sebuat penerbitan majalah mingguan ekonomi PROSPEK di tahun 1990. Kemudian ditahun 1993 saya mengambil keputusan drastis, terjun dibidang Periklanan di saat tahun-tahun tersebut sedang boming. Saya berkarir di Tinta Advertising dengan posisi Graphic Designer. Tahun 1996 resesi ekonomi melanda Indonesia banyak perusahaan di bidang properti yang tumbang, termasuk kantor tempat saya berkarir yang sebagian besar kliennya di bidang properti.
Pernah di Camp Communiction kemudian ditahun itu pula saya berpindah kantor di Image Advertising hingga tahun 2009. Posisi saya terakhir di Image Advertising sebagai Creative Director, sedang klien yang saya tangani antara lain: Khong Guan Biscuit, GT Radial, Sasa, Gudang Garam International, Gudang Garam Surya 16, Khong Guan Malkis Abon, Asuransi Eka Jiwa, Asuransi Simas Mobil, Larutan Penyegar cap Kaki Tiga, Softex.
Saat ini saya membuka butik House studio Matahati Graphic Design.
Terima kasih
Langganan:
Postingan (Atom)